5 Tawaran Pinjaman Tunai Mencurigakan yang Harus Diwaspadai
Salah satu hal yang membuat pinjaman online banyak diminati adalah kemudahan pengajuan pinjaman yang ditawarkan.
Selain itu, pinjaman tunai mudah dan cepat adalah branding yang biasanya dibawa oleh sebuah aplikasi pinjaman online untuk menarik calon nasabah. Khususnya dalam berbagai iklan, mulai dari media sosial, SMS marketing, video Youtube, dan masih banyak lagi.
Pinjaman online yang identik dengan mudah ini di satu sisi bisa membantu banyak orang yang butuh pinjaman darurat dalam waktu cepat. Khususnya bagi orang yang belum punya akses pinjaman ke bank atau lembaga konvensional lainnya.
Tapi, di sisi lain, branding mudah dari pinjaman online juga bisa dimanfaatkan menjadi modus penipuan baru dari aplikasi pinjaman yang ilegal.
Sebab, walau pengajuannya mudah, pinjaman online yang resmi pada dasarnya tetap akan melakukan proses review dan meminta calon nasabah untuk memenuhi berbagai persyaratan seperti batas usia, minimal penghasilan, domisili, sampai slip gaji. Bukan hanya sebatas isi data diri atau KTP lalu pinjaman bisa langsung cair.
Kalau kamu lagi cari atau berminat pakai pinjaman online, sebaiknya hati-hati dengan 5 bentuk tawaran pinjaman mencurigakan yang bisa jadi modus penipuan seperti berikut.
Harus download aplikasi dalam bentuk file APK
Rata-rata aplikasi pinjaman tunai, pasti menggunakan media atau platform aplikasi untuk proses daftar dan pengajuan pinjaman. Seperti KrediFazz, layanan pinjaman tunai online yang sudah terdaftar di OJK, yang aplikasinya tersedia di Google Play Store.
Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS adalah kanal resmi untuk mendownload aplikasi yang kamu gunakan. Selain dari dua platform resmi ini, sebaiknya hindari untuk mengunduh aplikasi apapun karena berpotensi memiliki virus atau bahkan malware.
Ketika mendapat tawaran pinjaman online yang mengharuskan kamu mengunduh aplikasinya di link khusus, tidak melalui Google Play Store atau App Store, tawaran ini perlu dicurigai karena bisa jadi aplikasi atau layanan pinjamannya bersifat ilegal. Atau bahkan, penawaran pinjaman palsu.
Ada iming-iming pasti disetujui & cenderung memaksa
Hal kedua yang juga harus dicurigai adalah penawaran pinjaman yang sangat intensif dan bahkan cenderung memaksa. Ditambah juga dengan iming-iming kalau kamu ajukan pinjaman, sudah pasti akan disetujui.
Penting untuk dicatat kalau proses pengajuan pinjaman online memang mudah, tetapi untuk proses approvalnya nggak selalu akan disetujui. Bisa jadi pengajuan pinjaman kamu juga ditolak jika tidak memenuhi syarat atau karena pertimbangan lainnya.
Tawaran pencairan limit paylater dari pihak ketiga
Di media sosial, ada banyak sekali tawaran pencairan limit paylater dari pihak ketiga atau pihak tidak dikenal. Biasanya, tawaran ini datang dari pihak anonim yang nggak jelas asal-usulnya. Tentunya, tawaran ini bersifat ilegal ya.
Tawaran “jasa” ini muncul dan menyasar nasabah layanan paylater, sebab umumnya, paylater memiliki limit kredit yang sifatnya nontunai dan nggak bisa dicairkan. Hal ini menjadi celah bagi berbagai oknum untuk membuka tawaran jasa pencairan limit paylater.
Di mana nantinya, oknum ini akan meminta data-data kamu untuk alasan pencairan dana. Kalau menemukan tawaran ini, jangan sampai tergoda untuk menggunakan jasanya kalau mau data-data kamu dan akun paylater tetap aman, ya.
Sebagai alternatifnya, kamu bisa memilih aplikasi paylater yang memiliki opsi pencairan limit dengan cara yang resmi, alih-alih menggunakan jasa pihak ketiga yang ilegal.
Tidak ada informasi suku bunga pinjaman yang transparan
Tingkat suku bunga adalah hal yang penting untuk diketahui di awal sebelum kamu mengajukan pinjaman. Begitu juga dengan biaya-biaya lainnya seperti biaya admin dan biaya denda keterlambatan.
Pada pinjaman online yang legal, informasi perihal bunga dan biaya-biaya ini umumnya akan diberikan sejak awal dan ditampilkan di website atau aplikasinya.
Kalau kamu menerima sebuah tawaran pinjaman yang suku bunganya tidak jelas atau tidak ada informasi biaya-biaya yang menyertai pinjaman tersebut, sebaiknya tolak atau jangan lanjutkan ke pengajuan pinjaman.
Sebab, hal ini bisa berisiko tinggi. Saat mengajukan pinjaman, bisa jadi suku bunga yang kamu terima akan sangat tinggi sementara pinjaman tidak bisa dibatalkan.
Modus penipuan “salah transfer”
Beberapa waktu lalu, tawaran atau modus pinjaman online ilegal ini sempat marak. Di mana pelaku akan mentransger sejumlah dana ke rekening korban, lalu meminta korban mengirim kembali uangnya dengan jumlah lebih dari yang ditransfer.
Hal ini terjadi walaupun korban tidak pernah mengajukan pinjaman di aplikasi atau layanan pinjaman tersebut.
Kalau kamu jadi salah satunya, jangan gunakan dana yang diterima dan juga kumpulkan bukti salah satunya dengan melakukan screenshot penerimaan dana.
Kamu juga bisa melaporkannya kepada pihak bank untuk pengajuan penahanan dana hingga pihak yang bertanggung jawab untuk dana tersebut sudah jelas, atau melapor ke pihak yang berwajib.