Cara Mengatasi Perut dan Ulu Hati Sakit Setelah Makan

Cara Mengatasi Perut dan Ulu Hati Sakit Setelah Makan

Braintumorevents – Setelah kenyang, makan banyak, atau mengonsumsi makanan super pedas, tak jarang perut akan ketakutan dengan sensasi terbakar di usus. Ini juga biasanya disertai rasa asam atau pahit di tenggorokan atau mulut. Sensasi terbakar ini sering disebut mulas. Hei, kamu mengalami hal yang sama, kan?

Mengapa perut terasa panas dan sakit setelah makan?

Saat Anda menelan makanan, ia melewati kerongkongan Anda sehingga bisa mencapai perut Anda untuk pencernaan. Gerakan menelan ini menyebabkan otot antara esofagus dan perut, yang disebut sfingter esofagus, terbuka, memungkinkan makanan dan cairan masuk ke dalam lambung. Saat Anda tidak menelan, sfingter akan tetap tertutup.

Jika sfingter esofagus tidak menutup sepenuhnya setelah tertelan, cairan asam lambung dapat mengalir kembali ke esofagus. Reaksi ini disebut refluks. Terkadang asam lambung ini mencapai bagian bawah kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar di usus.

Makan memang menjadi kebutuhan utama, namun jika akibatnya adalah teror mulas dan perut yang panas tentu akan sangat mengganggu. Namun, jangan khawatir. Ada beberapa cara untuk meredakan mulas yang membara.

1. Jangan langsung berbaring

Apa yang biasanya Anda lakukan segera setelah makan? Ya, banyak dari kita yang mudah kantuk karena merasa kenyang dan akhirnya memilih berbaring setelah makan. Namun, Anda harus menunda keinginan Anda terlebih dahulu. Berbaring langsung setelah makan bisa membuat sensasi terbakar semakin parah.

Jika Anda merasa mengantuk setelah makan, Anda bisa berjalan-jalan sebentar atau melakukan berbagai aktivitas ringan selama kurang lebih 30 menit. Mencuci piring atau berjalan-jalan di sekitar resor bisa menjadi pilihan yang baik. Waktu terbaik untuk berbaring adalah dua jam setelah makan, hindari juga ngemil tepat sebelum tidur.

2. Kenakan pakaian longgar

Sabuk atau pakaian ketat lainnya bisa memberi tekanan pada perut, membuat sensasi terbakar di usus semakin parah. Kendurkan semua pakaian ketat setelah makan atau Anda bisa mengganti pakaian, pakai pakaian yang lebih longgar.

3. Hindari merokok, alkohol atau kafein

Bagi perokok berat, merokok setelah makan merupakan ritual sakral yang tidak boleh dilewatkan. Padahal, merokok setelah makan bisa memperparah rasa terbakar di perut Anda. Pasalnya, rokok dapat melemahkan fungsi otot lambung sehingga asam lambung tidak dapat masuk ke tenggorokan. Kafein dan alkohol juga akan memiliki efek yang sama.

4. Angkat kepala dan tubuh bagian atas sambil berbaring

Menaikkan tubuh bagian atas sekitar empat hingga enam inci sambil berbaring dapat mencegah refluks asam dan kemerahan pada perut. Saat tubuh bagian atas diangkat, gravitasi mencegah isi perut naik ke kerongkongan. Namun, Anda perlu berhati-hati jika bersandar pada tumpukan bantal. Berhati-hatilah agar tubuh Anda tidak menekuk, karena membungkuk akan meningkatkan tekanan pada perut dan justru meningkatkan gejala mulas dan sensasi terbakar di usus.

Tidur di atas bantal built-in yang dirancang khusus adalah pilihan lain yang sangat efektif. Kebanyakan bantal yang dijual akan mengangkat kepala, bahu, dan dada 30-45 derajat atau 15-20cm untuk mencegah arus balik. Terlebih lagi, Anda dapat menggunakan bantal ini di sisi Anda atau tidur telentang tanpa khawatir akan memberi tekanan pada leher atau kepala Anda.

5. Kurangi makanan berlemak

Selain mengubah kebiasaan setelah makan, penting juga untuk mencoba dan mengonsumsi makanan yang rendah lemak, karena lemak dapat memperparah mulas dan mulas.

Sumber:

Tips kesehatan

Penyebab anak susah tidur